Fiqh, Tasawuf Dan Filsafat Menuju Pintu Tuhan


Islam sebagai rahmatal lil’alamin ternyata tidak hanya membawa islam kepada ajaran tauhid saja sebagaimana atas misi Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama islm, tetapi lebih lanjut telah muncul beberapa bidang ilmu yang exist bahkan menjadi motivasi umat islam di dalam menjalankan  aktivitas agamanya, yaitu   Fiqh, tasawuf dan filsafat dimana keberadaannya sangat dijunjung tinggi dan diperdalami guna mencapi umat islam yang beriman, bertaqwa dan menggapi ridhon-Nya. Tapi sayangnya meskipun tujuannya sama didalam proses perjalanannya tidak terlepas dari percekcokan dan pertikaian , saling menyalahkan antara yang satu dengan lain seharusnya perbedaan disitu dapat saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain, karena selayaknya sebuah ilmu yang berasal dari pemikiran manusia meskipun berakar dari al-qur’an dan Hadist tentunya tidak lepas dari perbedaan, yang menjadi akar perbedaan diantara Fiqh, tasawuf dan filsafat ialah berada pada masalah konsep. Dimana didalam salah satu konsep Fiqh, tasawuf dan filsafat mempunyai titik tekan yang berbeda,. Dibawah ini akan membahas titik tekan didalam  Fiqh, tasawuf dan filsafat.

Fiqh yang lebih akrab dipanggil syari’at lebih menuntut kepada keadilan, karena menurut pandangan tokoh ini, tuhan maha adil tidak mungkin Dzolim terhadap hambanya, yaitu barang siapa yang bertaqwa, menjalankan semua perintahnya  niscaya ia akan mendapat syurga sebagai tanda keadilan tuhan dan barang siapa yang durhaka, selalu melakukan hal-hal yang dilarang oleh tuhan niscaya ia kan mendapat neraka sebagai tanda keadilan tuhan jua. Dengan prinsip terebut umat islam berbondong bondong  dan berlomba-lomba  beribadah dan menjauhi larangan tuhan guna mencapi keadilan tuhan yaitu syurga  bagi orang yang taat dan neraka orng yang durhaka. Sejalan dengan konsep tersebut (keadilan) para fuqaha’membuat beberapa metode utuk menetukan suatu amal perbuatan manusia yaitu  Wajib, Sunnah,  Makruh, Haram Dan Mubah. Dalam segi keadilan fiqh sangat menonjol akan tetapi dalam kasih sayang tentang keindahan sangat lemah, mungkin kita dapat melihat finomena yang terjadi pada kalangangan umat islam yang mengerti dalam bidang fiqh bahkan ahli dalam hukum syari’at akan tetapi dalam kondisinya tidak tersentuh aspek-aspek keindahan sehingga perilakunya tidak indah dimata kalangan umum, karena halal dan haram pada fiqh belum tentu indah karena fiqh hanya memandang dari lahiriyah.

Kalau fiqh pengabdian kepada tuhan bertujuan untuk memperoleh kenikmatan syurga, maka disinlah muncul pemikiran tasawwuf yang lebih mengedepankan rasa keindahan, kecintaan dan kasing sayang. Tuhan masa pengasih dan penyayang maka para sufi mendekatkan diri kepada tuhan dengan penuh pengabdiannya secara ikhlas dan kecintaan, tidak mengharapkan syurga dan tidak pula takut kepada neraka, hal ini tentunya berbeda dengan fiqh yang tindakannya semata-mata takut kepada neraka dan mengharap syurga, mungkin kita bisa menengok sebuah do’a yang diheningkan oleh tokoh sufi perempuan Robi’atul Adawiyah “ ya tuhanku jika aku menyembahmu kerena lantaran taku neraka, maka bakarlah diriku  dalam neraka; dan bila aku menyembah-Mu karena mengharap syurga-Mu, maka jauhkanlah aku dari syurga-Mu, tapi bila aku menyembah-Mu karena mengharap Ridlomu, maka jangan tutup keindahan abadimu” lebih lengkapnya ia mengemukakan “jangan takut neraka dn jangan mengharap syurga-Nya, karena pengabdianku tidak akan baik jika pengabdianku mengharapkan pahala

Dari sinilah  para sufi mencurahkan agar supaya jiwa dapat menyatu dengan tuhan sedekat-dekat mungkin  sehingga para sufi membuat konsep  maqamat ( sebuah tangga yang harus dilalui untuk sampai kepada tuhan) seperti dengan taubat – sabar – faqir – zuhud – tawakal – mahabah – ma’rifat dan ridha

Tasawuf sebagi ajaran yang lebih mengedepankan spiritual maka filsafat disini lebih mengtedepankan rasio, sebenarnya filsafat pada masa Dinasti Abbasyiah berkembang sangat pesat bahkan pada saat itu telah muncul filosof yang terkemuka dalam khazanah islam seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd. Tapi pada akhir abad 10 M filsafat hampir punah dari islam yang disebabkan pengharamaran imam Al-Ghazali melalui bukunya Tahafudz Fil Falasifah sehinga para peminat filsafat semakin surut, sebenarnya filsafat sendiri hanyalah berusaha untuk kristis terhadap kemaujutan alam dalm rangka untuk memperoleh keyakinan yang mantap  dengan penalaran akal rasionya. Para filosof  mengemukakan tuhan itu pasti ada dan yang jelas maha penguasa dengan dalil adanya alam ini menandakan adanya tuhan, dan juga fungsi filsafat ialah untuk mengrasionalkan wahyu yang datang dari tuhan, karena sebagian wahyu tidak bisa dijangkau dengan akal hanya cukup diyakini, maka filsafat tidak cukup hanya dengan yakin akan tetapi berusaha dengan menalarkan pemikirannya guna memperoleh keyakinan yang tidak meragukan.  Saya kira bila filsafat diharamkan secara mutlak kurang relevan dan bertoleransi, memang kenyataan yang ada banyak pelajar yang menyimpang dari islam, tapi filsafat sendiri memang memerlukan dasar syari’ah yang kuat sehingga daya pemikirannya tidak kesurupan yang tidak kenal arah.

            Masing-masing Fiqh, Tasawuf dan filsafat memang mepunyai konsep yang berbeda fiqh lebih menekankan keadilan  yang mencurah menghukumi sebuah perbuatan manusia, tasawuf lebih menekankan keindahan yang mencurahkan penyatuan diri dengan tuhan dan filsafat lebih menekankan pengetahuan yang mencurahkan keyakinan dengan berfikir rasional.

Sebenarnya Fiqh, Tasawuf dan filsafat memang terdapat perbedaan tentunya masing-masing individupun mempunyai keyakinan yang berbeda tapi hal tersebut tidak usah dijadikan pertikaian sampai-sampai mengharamkan antara  satu dengan lain, karena masing-msing diantara ketiganya mempunyai nilai-nilai pemikiran yang sangat luar biasa. Tentunya hidup di dunia ini tidak cukup dengan berpegang teguh terhadap fiqh saja karena fiqh hanya sebatas menghukumi memperbaiki unsur lahiriyah saja bukan bukan kedekatan dengan tuhan (esotorik) sebgaimana yang diaktakan imam malik “ barang siapa yang ahli fiqh tapi tidak bertasawuf maka akan banyak berbuat dosa” jadi fiqh memang harus dipadukan dengan tasswuf, sebaliknya juga demikian bertasawuf saja tidak cukup karena tasawuf tidak ubahnya sebuah ajaran kebatinan yang hanya memalihara kejiwaan tanpa didampingi syari’at maka tasawuf akan buta dari nilai-nilai syari’at yang diwajibkan oleh islam  dan pada akhirnya menyesatkan umat manusia. Sebagai langkah yang terakhir supaya fiqh dan tasawuf mempunyai nilai-nilai kebijaksaan dan terhindar dari sifat fatalisme maka filsafat cukup andil dalam pemikiran islam, filsafat tanpa fiqh dan tasawuf  tentunya  pemikirannya bebas tanpa arah dan tidak ada pengontrolan sama sekali sehingga membuahkan pemikiran liberal yang bisa merusak aqidah umat islam.

Tentunya yang menjadi signifikan ialah syari’ah dan syari’ah saja tidak cukup masih memerlukan nilai-nilai spiritual dan pemikiran yang kritis, tapi spiritual ( tasawuf ) maupun pemikiran kristis (filsafat)bila tidak disertai dengan syari’ah tentunya kesesatan akan meraja rela, jadi filsafat jangan dijadikan sasaran utama pada perusakan akidah akan tetapi tasawuf juga ikut andil juga bila syari’ah lebih dikesampingkan  Wallahu ‘Alamu[]

 Daftar Pustaka

  • Ahmad Tafsir, Filsafat pendidikan Islam, Pt Remaja Rosda, Bandung, 2006
  • Nurcholis Madjid, Khasanah Intlektual Islam, Pt Bulan Bintang, Jakarta 1994
  • Ahmad Daudy, Kuliah filsafat Islam, Pt Bulan Bintang, Jakarta, 1989
  • Hasyimsyah, Filsafat Islam, Gaya Gramedia Pratama, Jakarta  1999
  • Abudin Nata, Akhlak Tasawwuf, Jakarta, Raja Grafindo Persada,  2009
  • Mulyadhi karta Negara, Menyelami Lubuk Tasawwuf, Jakarta, Erlangga, 2006
  • Mustofa, akhlak tasawwuf, Bandung, Pustaka Setia, 1997
  • Rosihan Anwar, akhlak tasawwuf, Bandung, Pustaka Setia, 2009

 

3 thoughts on “Fiqh, Tasawuf Dan Filsafat Menuju Pintu Tuhan

  1. NUMPANG INFO YA BOS… bila tidak berkenan silakan dihapus:-)

    LOWONGAN KERJA GAJI RP 3 JUTA HINGGA 15 JUTA PER MINGGU

    1. Perusahaan ODAP (Online Based Data Assignment Program)
    2. Membutuhkan 200 Karyawan Untuk Semua Golongan Individu yang memilki koneksi internet. Dapat dikerjakan dirumah, disekolah, atau dikantor
    3. Dengan penawaran GAJI POKOK 2 JUTA/Bulan Dan Potensi penghasilan hingga Rp3 Juta sampai Rp15 Juta/Minggu.
    4. Jenis Pekerjaan ENTRY DATA(memasukkan data) per data Rp10rb rupiah, bila anda sanggup mengentry hingga 50 data perhari berarti nilai GAJI anda Rp10rbx50=Rp500rb/HARI, bila dalam 1bulan=Rp500rbx30hari=Rp15Juta/bulan
    5. Kami berikan langsung 200ribu didepan untuk menambah semangat kerja anda
    6. Kirim nama lengkap anda & alamat Email anda MELALUI WEBSITE Kami, info dan petunjuk kerja selengkapnya kami kirim via Email >> http://uangtebal.wordpress.com/

Tinggalkan komentar